大好きなみんなへ^^ - ~ハジュロの館へようこそ^^~

Selasa, 15 November 2011

adventuring at dago pakar



kali ini saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saya menjadi bolang, si bocah petualang ;) 
berpetualang ditaman hutan Ir. H. Djuanda atau yang lebih dikenal oleh warga bandung sebagai dago pakar. jaraknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota bandung, kurang lebih 20 km kearah utara atau bagi yang pernah berjalan-jalan di kota bandung, maka tentunya akan mengenal jalan dago… !! nah dari jalan dago itu kita tinggal lurus saja sekitar 10 km kearah utara dan kalau kita menggunakan mobil pribadi tak akan lebih dari 20 menitan, itupun kalau tidak dalam posisi macet,… hehehe maklum kota bandung dihari libur selalu penuh dengan para wisatawan yang ingin menikmati sejuknya Kota ini, yang katanya sih masih terasa sejuk dan dingin walau karena perubahan iklim yang saat ini dirasakan oleh sebagian besar penduduk dunia maka,… yah begitu lah …. bandung pun ikut kena imbasnya ,… agak sedikit panas, itupun kata orang bandung sendiri, tapi kalau ditanya sama orang-orang yang dari luar kota katanya mungkin masih terasa cukup sejuk,.. yah syukurlah. asal tidak panas kaya kota jakarta saja.

well,kembali kita selusuri tempat wisata yang ada di kota bandung yaitu taman Ir. H. djuanda….


gerbang masuk


akhirnya sampailah kita di gerbang taman wisata Ir. Djuanda dago pakar maka kita akan mulai memasuki petualangan baru yang akan membuat adrenalin kita meningkat deras… wow keren yah keliatannya…


berhubung kita adalah mahasiswa paspasan(baca:kere) hehe,cukup penting untuk memperhatikan biaya ketika hendak berwisata. maka dari itu saya akan menginformasikan berapa biaya masuk yang harus kita keluarkan

biaya masuk

1. karcis perorang untuk nusantara Rp. 8000,- (sudah termasuk asuransi)
untuk mancanegara Rp. 50.500,- (sudah termasuk asuransi)
2. kendaraan roda 2 Rp. 5.000,-
3. kendaraan roda 4 Rp. 10.000,-
4. kendaraan truk/bus Rp. 20.000,-
5. sepeda Rp. 2.500,-

bagaimana murah kan, namun untuk kegiatan lain seperti penelitian, pelatihan, pengambilan Gambar (untuk pembuatan film komersial), dll, maka diadakan biaya khusus.


sebagai awal kita akan menuju salah satu situs sejarah perjuangan bangsa indonesia yaitu goa belanda, mengapa di sebut goa belanda???? (tanya mengapa)?? dan jawabannya ……………..… karena dibuat oleh penjajah belanda (hehehe pasti sudah pada tau yah…),


walau tentunya yang menjadi pekerja dari pembuatan goa ini adalah bangsa kita juga, dan tidak sedikit yang menjadi korban kekejaman belanda ketika Proses pembuatan goa ini, yang menurut data dan fakta sejarah gua dibangun pada tahun 1918, yang sebenarnya pada awal dibangun goa ini berfungsi sebagai terowongan PLTA bengkok, berhubung perbukitan dago pakar merupakan kawasan yang sangat strategis bagi militer hindia belanda pada waktu itu, di mana lokasinya yang terlindung dengan tingginya perbukitan dan hutan belantara




itu dulu…!!! sekarang mah banyak juga pohon tapi berganti dengan pohon-pohon beton, villa-villa dan apartmen-apartmen mewah yang berdiri megah… :(

dan tentunya dengan mempertimbangkan lokasi yang begitu dekat dengan pusat kota bandung, maka menjelang perang dunia II pada awal tahun 1941 militier hindia belanda membangun stasiun radio telekomunikasi yang menjadi pusat komunikasi rahasia tentara belanda pada saat itu, nah … ketahuan deh betapa rahasianya gua ini dahulu, sehingga ketika rakjat indonesia yang ikut membangun gua ini selesai pembangunannya, tentu dapat kita tebak agar rahasianya terjaga, apa yang terjadi pada para pekerjanya…. tebak sendiri saja yah….

lorong utama gua belanda yang dulunya tembus air PLTA dengan panjang sekitar 144 meter dengan lebar 180 meter, lorong ventilasi dengan panjang 126 meter dan lebar 2 meter, lorong distribusi logistik sepanjang 100 meter dengan lebar 3,2 meter dan terdapat pula lorong sel tahanan dengan panjang 19 meter dan lebar 2,5 meter dan lorong pemeriksaan. tinggi semua lorong tersebut adalah setinggi 3 meter.








dan pada zaman kemerdekaan, gua belanda ini dimanfaatkan sebagai gudang mesiu, dan ketika kita mulai menyusuri ruang demi ruang yang berada di gua belanda ini, maka akan didapati suasana yang lumayan cukup gelap dan lembab, sehingga akan menimbulkan kesan menyeramkan pada gua belanda ini, tapi semuanya akan baik-baik saja kok… tidak perlu takut karena walau sudah berjatuhan banyak korban dahulu itu juga... namun belum ada tuh cerita penampakan atau sebagainya yang terlalu menyeramkan... kayaknya..!!!!!


kalau kita berlanjut ke arah belakang goa belanda, maka kita akan menemukan jalan setapak yang sudah memakai paping blok, itu menuju air terjun maribaya, kalau dari mulut goa kearah kanan, sebab kalo kearah kiri kita akan kembali kemulut masuk goa belanda. untuk trek ke maribaya lumayan sekitar 5 km dengan suasana alam yang super asri, sejuk dan segar, dan walaupun sepanjang jalannya sudah memakai vaping blok, tapi dikarenakan suasana alam yang memang lumayan extrim, maka ada beberapa tempat yang kondisi jalannya rusak, Terkubur longsor, tertutup pohon tumbang, dll, jadi sangat menantang, artinya kita harus waspada dan hati-hati.


ditambah dengan trek sungai yang bisa digunakan untuk berpetualang yang terasa lebih menantang, air yang masih bersih walau sedikit terlihat kotor tapi lumayanlah,.. hehehe ,... dan tentunya untuk turun ke sungainya pun ada tantangan tersendiri, karena memang untuk saat ini belum ada jalur khusus menuju arah sungai.










setelah berpetualang di goa belanda terus menyusuri trek menuju ke maribaya lalu berbasah-basahan di sungai, maka ada baiknya kita kegoa jepang, yaitu kembali ke mulut masuk goa belanda dan sebelum ke gerbang utama, kita belok kekanan,.. tapi dari pada kedinginan disepanjang jalan menuju goa jepang, kita akan menemukan warung-warung yang menyediakan jagung bakar, mie rebus, kopi, makanan ringan dan lainnya. lumayan untuk sedikit menghangatkan badan.


setelah dirasa cukup melepas lelah dan lapar, sekarang kita lanjutkan petualangan ke goa jepang


sedikit sejarah tentang goa jepang.

awalnya pada tanggal 10 maret 1942, angkatan perang hindia belanda resmi menyerah tanpa syarat kepada tentara jepang, sehingga begitu instalasi militer hindia belanda dikuasai seluruhnya, maka tentara jepang membangun goa tambahan untuk kepentingan pertahanan mereka yang lokasinya tidak terlalu jauh dari goa belanda.


goa jepang


bila melihat keadaan goa jepang saat ini belum begitu banyak perubahan bawahnya masih kebanyakan tanah asli juga dinding - dindingnya terasa bergelombang oleh bebatuan alam yang memang melihat kondisinya, goa jepang ini dibuat menembus bebatuan cadas yang begitu keras, terdapat beberapa jalur yang mempersatukan goa ini, dan bila kedalam maka akan sangat gelap gulita karena memang tidak ada lampu yang menerangi, namun rekan-rekan dapat menyewa senter yang disediakan oleh penduduk sekitar harganya sekitar 5000,- lumayan buat yang agak penakut bisa kok ditemani oleh tukang senternya,... tinggal nambah ongkos nganter saja....







 


akhirnya kita sampai dipenghujung akhir petualang menyusuri taman hutan raya Ir. H. Djuanda. saatnya beristirahat di taman atas,tinggal naik saja, ada musiumnya juga loh, ada monumen, dll. selamat datang dan selamat berpetualang.

1 komentar:

  1. bisa dijadiin refrensi hida nih kalo lagi maen ke bandung :) ternyata masih ada hutan di kota, hehehe..
    yang goa belanda tuh 11 12 sama obyek wisata di kampung halaman hida di Cilacap. namanya benteng pendhem (benteng di dalem tanah) dulu jadi tempat pertahanan jaman belanda via laut. bentengya beneran di bawah tanah lo, di dalem bukit gitu. jadi dari luar gak keliatan. dalemnya sama kayak goa belanda,isinya bangsal bangsal sama penjara.

    BalasHapus

Label